Suara Hati Publik My.Id| Pekanbaru — Kepengurusan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-MAHA) Universitas Hang Tuah Pekanbaru periode kepemimpinan Viona Dwi Mardi selaku Ketua Umum dan Aprizal selaku Wakil Ketua Umum resmi memasuki akhir masa jabatan. Momen ini menjadi ruang refleksi atas perjalanan organisasi, dinamika yang dihadapi, serta arah perbaikan untuk periode selanjutnya.
Selama masa kepemimpinan ini, PIK-MAHA telah melaksanakan berbagai program kerja yang berfokus pada edukasi, pendampingan mahasiswa, serta penguatan peran generasi muda di lingkungan kampus. Salah satu kegiatan strategis yang menjadi penanda periode ini adalah pelaksanaan Genre Vaganza XI, yang berhasil melibatkan mahasiswa internal maupun eksternal kampus dan mendapat dukungan penuh dari pihak universitas.
Ketua Umum PIK-MAHA Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Viona Dwi Mardi, menyampaikan bahwa perjalanan satu periode kepengurusan bukan hanya tentang capaian program, tetapi juga proses belajar kolektif dalam membangun organisasi.
“Satu periode ini penuh dengan dinamika, suka dan duka. Ada program yang berjalan sesuai harapan, ada pula tantangan yang memaksa kami belajar lebih cepat dan beradaptasi. Namun, semua proses tersebut menjadi pelajaran berharga dalam membangun PIK-MAHA yang lebih matang dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.
Viona juga menegaskan bahwa capaian positif selama periode ini perlu dijaga dan dilanjutkan oleh kepengurusan berikutnya, khususnya dalam hal penguatan program edukatif, keterbukaan ruang partisipasi mahasiswa, serta kolaborasi lintas pihak.
Sementara itu, Aprizal selaku Wakil Ketua Umum PIK-MAHA menyampaikan bahwa akhir periode ini harus menjadi momentum evaluasi yang jujur dan konstruktif.
“Kami menyadari masih terdapat kekurangan, baik dalam hal teknis pelaksanaan program, manajemen internal, maupun optimalisasi kader. Harapannya, hal-hal yang belum maksimal pada periode ini dapat dibenahi dan disempurnakan oleh kepengurusan selanjutnya, tanpa menghilangkan nilai-nilai baik yang telah dibangun,” ungkapnya.
Keduanya berharap kepengurusan PIK-MAHA ke depan mampu mengambil praktik baik dari periode ini, seperti konsistensi program, keberanian berinovasi, serta penguatan solidaritas internal, sembari melakukan perbaikan pada aspek koordinasi, keberlanjutan program, dan regenerasi kepemimpinan.
Menutup masa jabatan ini, Viona dan Aprizal menegaskan bahwa estafet kepemimpinan merupakan bagian dari proses pendewasaan organisasi.
“PIK-MAHA bukan tentang satu atau dua nama, tetapi tentang keberlanjutan gerakan. Harapan kami, PIK-MAHA ke depan semakin progresif, responsif terhadap isu mahasiswa, dan mampu menjadi ruang aman serta ruang tumbuh bagi seluruh mahasiswa Universitas Hang Tuah Pekanbaru,” tutup Viona.
Akhir periode ini diharapkan menjadi titik tolak bagi PIK-MAHA Universitas Hang Tuah Pekanbaru untuk terus berkembang sebagai organisasi kemahasiswaan yang adaptif, inklusif, dan berdampak nyata.
